Saturday 31 January 2015

materi dhammadesana singkat tema kebencian

Serivanija Jataka (Jataka 3 )
Jataka 003
jataka 3
picture source: www.jathakakatha.org

Tema Dhammadesana ini berhubungan dengan kebencian yang tidak akan membawa manfaat di kehidupan ini, dan bahkan membawa kebencian yang berlanjut di kehidupan-kehidupan selanjutnya. Kebencian yang berlanjut ini seperti yang dialami Devadatta yang membenci Buddha Gotama, bahkan hendak membunuh Buddha – Gurunya sendiri.       

Cerita berikut ini adalah jawaban pertanyaan mengapa Devadatta menaruh kebencian yang begitu mendalam pada Buddha? Jawabannya terdapat dalam kisah Jataka ketiga, berjudul “Pedagang dari Seriva”. Kisah ini menitikberatkan pada bahaya kebencian (dosa) yang muncul dari keserakahan (lobha). Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Serivanija Jataka : Pedagang Dari Seriva

Diterjemahkan secara bebas oleh: Upa. Sasanasena Seng Hansen

Pada suatu ketika di Kerajaan Seri, sekitar lima kalpa yang lampau, Bodhisatta berkutat dengan gerabah dan peralatan dapur, dan dia dipanggil dengan sebutan ‘pedagang dari Seriva’. Pedagang lain yang juga menjual barang-barang yang sama adalah seseorang yang serakah dan dipanggil pula dengan sebutan yang sama yakni ‘pedagang dari Seriva’. Mereka datang melintasi sungai Telavaha dan memasuki kota Andhapura. Dengan membagi secara adil jalan-jalan yang mereka lalui, seorang pedagang mulai menjajakan barang dagangannya di wilayahnya sendiri, dan demikian pula dengan pedagang yang lain.

Penemuan Jasad Lama Buddhis Termumikan 200 Tahun di Mongolia


Ulan Bator, Mongolia – Sebuah jasad seorang pria yang termumikan yang ditemukan di distrik Songino Khairkhan wilayah ibu kota Mongolia, Ulan Bator pada Selasa (27/1/2015) pukul 18.30 waktu setempat, diduga seorang lama (guru) Buddhis dari sekitar 200 tahun yang lalu.

Jasad termumikan diduga seorang lama Buddhis ditemukan di Songino Khairkhan, Ulan Bator, Mongolia, Selasa (27/1/2015)
Jasad termumikan diduga seorang lama (guru) Buddhis ditemukan di Songino Khairkhan, Ulan Bator, Mongolia, Selasa (27/1/2015). Foto: medee.mn

Pemeriksaan sementara para ahli berdasarkan pada tes visual dasar terhadap jasad yang dalam keadaan duduk bersila tersebut menyatakan bahwa usianya lebih dari 200 tahun, demikian menurut laporan media lokal The Morning News Mongolia, Rabu (28/1/2015).
Jasad termumikan yang dalam keadaan duduk bersila tersebut dibawa oleh pihak kepolisian setempat ke Pusat Forensik Nasional Ulan Bator.

Laporan terakhir The Morning News Mongolia, Kamis (29/1/2015), B.Baatarkhuu, Kepala Media Center Kepolisian Nasional mengatakan bahwa keberadaan jasad termumikan tersebut diduga merupakan hasil penyelundupan untuk dijual atau akan dibeli.

Lama G.Purevbat yang menyempatkan melihat, menduga jasad tersebut sedang memegang vajra pada tangan kiri dan tangan kanannya memanggang buku keagamaan di depan dadanya serta menduga merupakan pribadi yang cukup tua dan terpelajar.

Sampai saat ini belum terkuak siapa sesunguhnya jasad yang termumikan dalam kondisi cukup baik tersebut. Banyak spekulasi yang beredar mengatakan bahwa jasad termumikan tersebut adalah salah satu guru dari Lama Dashi-Dorzho Itigilov.

Lama Dashi-Dorzho Itigilov (1852–1927) sendiri merupakan seorang lama Buddhis Buryatia dari tradisi Tibet yang terkenal karena jasadnya yang tidak mengalami kerusakan pada umumnya dan termumikan secara alami.


Cerah Sedetik

RA. KARTINI: “SAYA ADALAH ANAK BUDDHA”